Sunday, May 9, 2010

Cinta, Nafsu, dan Seks

Ngomongin tentang cinta emang ga ada abisnya. Ga keitung udah berapa banyak judul novel, film, lagu, puisi, pidato, bahkan guyonan, ludruk, de el el yang berusaha mengupas “misteri” di balik cinta.

Hubungan antara cinta, nafsu, dan s*ks memang menarik. Jika antara ketiganya tidak ada relasi yang erat, mustahil muncul istilah “making love”, atau “bercinta”, yang konotasinya kurang lebih menggambarkan keterkaitan tersebut. Kemudian dari keterkaitan tersebut muncullah banyak pertanyaan di benak kita :
“Apakah cinta berawal dari nafsu, atau nafsu ditimbulkan oleh cinta?”
“Apakah s*ks merupakan konsekuensi dari nafsu, atau konsekuensi dari cinta?”
“Apakah s*ks membutuhkan cinta?”
“Apakah ada cinta tanpa nafsu dan s*ks?”

Bagiku (ini pendapat pribadi lho, silakan dikoreksi), cinta dan nafsu adalah dua hal yang berbeda, namun punya potensi untuk saling beririsan. Artinya, kita dapat menemukan cinta yang tanpa nafsu (dan s*ks, tentunya), tapi ada kalanya juga (bahkan seringnya) cinta dan nafsu beririsan, sehingga terwujudlah s*ks (halah, terwujudnya), atau at least hal-hal yang “mendekati” itu.

Cinta itu punya pengertian dan aplikasi yang luas. Cinta bisa didefinisikan sebagai perasaan yang ingin membagi bersama atau sebuah perasaan afeksi terhadap seseorang. Cinta juga merupakan sebuah aksi/kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap objek lain, berupa pengorbanan diri, empati, perhatian, memberikan kasih sayang, membantu, menuruti perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan apapun yang diinginkan objek tersebut.

Objek cinta pun tidak kalah luas. Contoh berikut diambil dari Wikipedia :
1. Cinta terhadap keluarga
2. Cinta terhadap teman-teman, atau philia
3. Cinta terhadap lawan jenis atau juga disebut asmara
4. Cinta yang hanya merupakan hawa nafsu atau cinta eros
5. Cinta sesama atau juga disebut kasih sayang atau agape
6. Cinta dirinya sendiri, yang disebut narsisme
7. Cinta akan sebuah konsep/idealisme tertentu
8. Cinta akan negaranya atau patriotisme
9. Cinta akan bangsa atau nasionalisme

Kalau dilihat dari uraian di atas, ternyata cinta yang berpotensi untuk beririsan dengan nafsu, hanyalah sebagian kecil dari cinta-cinta yang kita rasakan sehari-hari. Thus, hanya sebagian kecil cinta yang berujung pada s*ks. Catatan : Aku memaknai “nafsu” pada konteks tulisan ini sebagai “kebutuhan” (contoh : nafsu makan, nafsu tidur, nafsu “biologis”). bukan “emosi” (contoh : serakah, egois, dendam).

Bilamanakah cinta dan nafsu beririsan?

Kita ambil dulu argumen pertama bahwa, cinta dan nafsu dapat beririsan, yakni pada hubungan antar lawan jenis (asumsi manusia normal).

Bagaimana membedakan interaksi “cinta” dan “nafsu” pada hubungan tersebut?

Mudah saja. Cinta, per definisi, diwujudkan dengan sikap perhatian yang tulus, kasih sayang, rela berkorban, patuh, bertanggung jawab, dan seterusnya. Nafsu, diwujudkan dengan kontak fisik, yang dapat menimbulkan rangsangan (ga usah dikasi contoh ya :p).

Nah, s*ks yang ideal itu merupakan manifestasi dari kombinasi keduanya. Although, ada juga s*ks yang tidak ideal, yakni s*ks yang tidak membutuhkan cinta, ya cuman nafsu doang. Akibatnya muncullah s*ks tanpa ketulusan, kasih sayang, tanggung jawab, dst. S*ks jenis ini lah yang sudah berkontribusi banyak terhadap aborsi, penularan AIDS, kekerasan dalam rumah tangga, maupun putus sekolah / kuliah akibat s*ks kehamilan di luar nikah.

So, what’s the point??

Hoho, sebenernya maksudku membuat uraian seperti ini, cuma mau memberikan pesan moral :
“Wa Laa taqrobuzzina. Innahu kaana faahisyataw wa saa-a sabiilaa”
Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk

Buat kawan-kawan yang sedang jatuh cinta,
atau mungkin tengah merajut asmara dengan pujaan hatinya,
keep it just for love,
jagalah cinta itu sebersih mungkin,
jangan biarkan nafsu bermain di sana,
jangan biarkan kontak fisik mengalahkan kontak batin,
just for a moment, till u get married..
kelak dengan pernikahan, semuanya akan halal di mata-Nya

0 komentar:

Post a Comment

Copyright © Catatan Pay Powered by Blogger