Monday, August 9, 2010

Waspada! Facebook Tambang Kejahatan

Biro Penyelidikan Federal AS, FBI mengungkapkan, makin banyak penjahat cyber yang menjadikan situs jejaring sosial sebagai tambang emas untuk mengumpulkan informasi.

Sejak 2006, terjadi hampir 3.200 kasus pembajakan akun yang dilaporkan ke Internet Crime Complaint Center, sebuah kemitraan antara FBI, Badan Pusat Kejahatan Kerah Putih dan Biro Bantuan Hukum AS.

Pengguna bisa jadi korban hanya karena seorang teman yang memperbarui status atau mengirim pesan dengan link yang seolah-oleh aman. Pancingan lain misalnya seorang teman yang mengaku kesulitan di luar negeri dan membutuhkan bantuan.

Bila pesan atau link dibuka, maka akan memancing pengguna ke situs web palsu yang menjebak korbannya sehingga memberitahukan informasi pribadi termasuk password. Serangan yang dikenal sebagai serangan phishing itu berulang kali sukses memperdaya korbannya.

Setelah akun berhasil dikuasai, maka pencuri dapat menyusup ke daftar teman-teman atau kontak dan mengulangi serangan pada korban berikutnya. Situs jejaring sosial menunjukkan ada banyak kesempatan, karena rata-rata pengguna memiliki lebih 120 teman di Facebook.

"Keamanan adalah perlombaan senjata. Aktor jahat terus-menerus menyerang situs, dan apa yang terlihat hanya sebagian kecil dari yang telah dicoba," kata Simon Axten, partner Facebook di bidang kejahatan media sosial

Karena beberapa situs jaringan sosial mengalami pertumbuhan mengerikan, maka menjadi sangat menarik bagi penjahat cyber. Facebook mengatakan telah memiliki 300 juta pengguna,.

"Mereka (pejahat cyber) yang sangat mahir menggunakan rekayasa sosial," kata Donald DeBold, direktur riset untuk CA, sebuah perusahaan keamanan Internet. "Mereka mengatakan teman Anda dalam kesulitan saat perjalanan di negara lain. Kehilangan dompet dan butuh bantuan. Mereka memanfaatkan rasa ingin tahu yang merupakan aspek dari sifat manusia".

Beberapa dekade yang lalu, perangkat lunak berbahaya atau virus, biasanya hanya untuk lelucon. Tetapi para pakar keamanan internet mengatakan, serangan pada akhir-akhir ini adalah untuk mencari keuntungan.

Sebuah studi dari Indiana University AS pada 2005 menemukan bahwa serangan phishing di jejaring sosial memiliki tingkat keberhasilan 70%. Internet Crime Complaint Center AS menerima lebih dari 72.000 keluhan tentang penipuan internet pada 2008 yang dirujuk ke lembaga penegak hukum untuk penyelidikan lebih lanjut.

Kasus-kasus ini melibatkan kerugian finansial US$264,6 juta, meningkat dari 2007. "Sebagian besar dari kita pasti akan membantu teman yang membutuhkan, tapi kalau teman online dan mereka ingin Anda mentransfer uang, Anda harus memeriksa ulang," kata jurubicara FBI Pack kata Jason.

Lalu bagaimana supaya aman di Facebook? Kebanyakan situs memiliki halaman informasi yang didedikasikan untuk mendidik pengguna tentang risiko penipuan internet.

Pengguna dapat menjadi penggemar dari "Facebook Keamanan" dan menerima update tentang cara melindungi akun mereka.

Facebook juga telah mengembangkan sistem yang kompleks dan secara otomatis mendeteksi akun yang berhasil dikuasai. Salah satu nasihat yang paling umum diberikan oleh para ahli keamanan adalah mengubah password sering mungkin.


Sumber : inilah.com

0 komentar:

Post a Comment

Copyright © Catatan Pay Powered by Blogger